Toksoplasma adalah
parasit, jadi bukan kuman atau bakteri dan bukan virus. Parasit, yang tergolong
protozoa. Nama lengkapnya adalah Toksoplasma gondii. Toksoplasma
ini dapat hidup (menyerang) pada hampir semua hewan dan manusia. Induk semang
utamanya adalah kucing. Sehingga seringkali kucing yang dijadikan kambing hitam
(padahal bukan kambing) oleh dokter bila seseorang menderita toksoplasmosis. Di dalam tubuh kucing
toksoplasma dapat berkembang dengan jalan perkawinan dan tanpa perkawinan.
Melalui perkawinan, toksoplasma di dalam tubuh kucing pada akhirnya akan
menghasilkan ookista atau telur yang sangat kecil. Hanya kucing yang dapat
mengeluarkan ookista toksoplasma. Ookista inilah yang menjadi sumber penyebaran
toksoplasma pada individu lain (kucing, anjing, sapi, kambing, domba, termasuk
manusia).
Tapi untuk dapat menyerang dengan baik, ookista membutuhkan persyaratan
khusus. Ookista harus mengalami sporulasi. Tanpa menjalani proses tersebut
meskipun individu tersebut menelan banyak sekali ooksita tidak akan terjadi
apa-apa di dalam tubuhnya. Jadi ookista harus mengalami sporulasi agar menjadi
infektif. Sporulasi terjadi bila kondisi mendukung, media yang lembab, terdapat
oksigen dan tidak terkena/terpapar sinar matahari. Ookista yang sudah mengalami
sporulasi di dalamnya mengandung 4 tachizoid. Ookista yang sudah mengalami
sporulasi dan tidak masuk ke individu lain akan mati dalam 3 hari. Bila ooksita
infektif tadi tertelan, maka di dalam tubuh kulitnya telurnya terbuka dan
takizoidnya akan menyebar dan melakukan infeksi.
Selain melalui ookista, individu dapat terserang toksoplasma melalui
bradizoid. Bradizoid adalah bentuk toksoplasma yang berada di jaringan. Kucing
dapat terserang toksoplasma
bila memakan tikus yang menderita toksoplasma, manusia dapat terserang
toksoplasma bila memakan daging yang mengandung toksoplasma (bradizoid).
Beberapa penelitian juga menduga bahwa ayam juga dapat menderita toksoplasma,
yang memakan bahan-bahan yang tercemar ookista infekstif.
Banyak sekali jalur penyebaran toksoplasma.
Sehingga mestinya kita tidak sangat gampang menyalahkan kucing yang menjadi
penyebab seseorang menderita toksoplasma. Secara normatif toksoplasmosis memang
sangat karena seringkali dihubungkan dengan kecacatan pada bayi. Memang
toksoplasma suka menyerang jaringan-jaringan yang baru atau sedang berkembang.
Itu sebabnya bila menyerang pada ibu muda yang baru hamil, toksoplasma memilih
menyerang bagian reproduksi yang sedang berkembang. Pada tingkat kehamilan awal
seringkali menyebabkan keguguran karena kerusakan sel-sel calon jaringan atau
organ rusak berat, namun pada kehamilan lanjut toksoplasma
hanya dapat merusak bagian-bagian tertentu dari janin sehingga menimbulkan
kecacatan.
Mencegah lebih baik dari pada mengobati, demikian kata pepatah. Mencegah
agar tidak terserang toksoplasma
sangat gampang, jalanilah hidup sehat dan bersih. Cuci tangan sebelum makan dan
masaklah makanan dengan baik. Bagi yang senang berkebun gunakan sarung tangan
atau kalau tidak jangan sekali-sekali memegang daerah wajah (meskipun secara
tidak sengaja) agar ooksita infektif tidak punya kemungkinan untuk masuk
melalui mulut kita. Makanlah makanan yang sudah dimasak dengan baik. Dengan
memasak makanan dengan baik, akan membunuh toksoplasma yang mungkin berada di
bahan makanan kita (daging, telor, dan lain-lain). Bagi yang suka sayur lalap,
cuci sayuran dengan baik dan betul-betul bersih. Sebaiknya juga tidak memakan
telur mentah (bagi yang suka minum jamu), kalo suka sate minta dipanggang
dengan baik dan betul-betul matang (tidak setengah matang).
Mudah-mudahan dengan cara hidup sehat dan budaya bersih dapat menghindarkan
seseorang menderita toksoplasmosis.
Jangan mudah menyalahkan kucing-kucing yang tidak berdosa, mungkin kita sendiri
yang tidak menjalankan hidup sehat dan bersih.
Bagaimana cara mengobati tokso pada Manusia?
Tokso diobati dengan kombinasi pirimetamin dan sulfadiazin. Kedua obat ini
dapat melalui sawar-darah otak. Parasit tokso membutuhkan vitamin B untuk
hidup. Pirimetamin menghambat pemerolehan vitamin B oleh tokso. Sulfadiazin
menghambat pemakaiannya. Dosis normal obat ini adalah 50-75mg pirimetamin dan 2-5g
sulfadiazin per hari.
Kedua obat ini mengganggu ketersediaan vitamin B dan dapat mengakibatkan anemia. Orang
dengan tokso biasanya memakai kalsium folinat (semacam vitamin B) untuk
mencegah anemia.Kombinasi obat ini sangat efektif terhadap tokso. Lebih dari 80
persen orang menunjukkan perbaikan dalam 2-3 minggu.
Tokso biasanya kambuh setelah peristiwa pertama. Orang yang pulih dari tokso
seharusnya terus memakai obat antitokso dengan dosis pemeliharaan yang lebih
rendah. Jelas orang yang mengalami tokso sebaiknya mulai terapi antiretroviral
(ART) secepatnya, dan bila CD4 naik di atas 200 lebih dari enam minggu, terapi
tokso sudah diselesaikan dan bila tidak ada gejala tokso lagi, terapi
pemeliharaan tokso dapat dihentikan.
Bagaimana cara memilih pengobatan tokso?
Jika anda didiagnosis tokso, dokter anda kemungkinan akan meresepkan
pirimetamin dan sulfadiazin. Kombinasi ini dapat menyebabkan penurunan pada
jumlah sel darah putih, dan masalah
ginjal. Juga sulfadiazin adalah obat sulfa. Hampir separo
orang yang memakainya mengalami reaksi alergi. Ini biasanya ruam kulit,
kadang-kadang demam.
Reaksi alergi dapat ditangani dengan proses desensitisasi. Pasien mulai
dengan dosis obat yang sangat rendah, dan dosis ditingkatkan berangsur-angsur
sehingga mereka dapat menahan dosis penuh.
Orang yang tidak tahan terhadap obat sulfa dapat memakai klindamisin untuk
mengganti sulfdiazin dalam kombinasi.
Apakah tokso dapat dicegah?
Cara terbaik untuk mencegah tokso adalah dengan menggunakan obat anti-HIV yang manjur.
Kita dapat dites untuk mengetahui apakah anda terinfeksi tokso. Jika belum
terinfeksi, anda dapat mengurangi risiko infeksi dengan menghindari memakan
daging atau ikan mentah, dan memakai sarung tangan dan masker jika anda
membersihkan kandang kucing, dan cuci tangan dengan sempurna setelahnya.
Jika jumlah CD4 anda di bawah 100, anda sebaiknya memakai obat untuk mencegah
penyakit tokso aktif. Orang dengan jumlah CD4 di bawah 200 biasanya memakai
kotrimoksazol untuk mencegah PCP. Obat ini juga melindungi anda dari tokso.
Jika anda tidak tahan memakai kotrimoksazol, dokter anda dapat meresepkan obat
lain.
Kesimpulan
Toksoplasmosis merupakan infeksi oportunistik yang serius. Jika anda belum
terinfeksi tokso, anda dapat menghindari risiko terpajan infeksi dengan tidak
memakan daging atau ikan mentah, dan ambil kewaspadaan lebih lanjut jika anda
membersihkan kandang kucing.
Anda dapat memakai obat anti-HIV
yang manjur untuk menahan jumlah CD4. Ini kemungkinan akan mencegah masalah
kesehatan diakibatkan tokso. Jika jumlah CD4 anda turun di bawah 100, anda
sebaiknya bicara dengan dokter tentang pemakaian obat untuk mencegah penyakit
tokso.
Jika anda mengalami kepala nyeri, disorientasi, kejang-kejang, atau gejala
tokso lain, anda harus langsung menghubungi dokter. Dengan diagnosis dan
pengobatan dini, tokso dapat diobati secara efektif.
Jika anda mengalami penyakit tokso, sebaiknya anda terus memakai obat antitokso
untuk mencegah penyakitnya kambuh.
Penyakit Toksoplasma
08.54 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Do you understand there is a 12 word phrase you can communicate to your partner... that will trigger deep emotions of love and impulsive appeal for you deep within his heart?
That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, admire and protect you with all his heart...
===> 12 Words That Trigger A Man's Love Instinct
This instinct is so hardwired into a man's brain that it will drive him to try better than before to do his best at looking after your relationship.
In fact, fueling this all-powerful instinct is so essential to getting the best possible relationship with your man that once you send your man a "Secret Signal"...
...You will soon find him open his heart and mind to you in such a way he never experienced before and he'll distinguish you as the only woman in the world who has ever truly attracted him.
Posting Komentar